SMK Maarif Bukateja meloloskan 4 guru mengikuti PPG Daljab 2023

PPG memang bertujuan menciptakan Guru yang profesional. Keprofesionalitasan Guru terukur dari 4 kompetensi utama Guru yaitu pedagogik, kepribadian, sosial dan profesionalitas. Guna mengukur kompetensi tersebut, maka terdapat beberapa instrumen salah satunya adalah karya ilmiah. Karya ilmiah yang bisa dilaksanakan Guru adalah Laporan studi kasus.

Laporan studi kasus merupakan laporan yang berisi analisis terhadap suatu kasus pembelajaran yang terjadi di kelas selama mahasiswa PPG melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).

Pembuatan laporan studi kasus PPG Daljab bertujuan untuk menganalis dan menemukan solusi terhadap permasalahan pembelajaran yang terjadi di kelas. Laporan ini menjadi salah satu persyaratan untuk kelulusan.

Lantas, bagaimana contoh laporan studi kasus PPG Daljab? Berikut ini adalah uraian lengkapnya.

Cara Menyusun Studi Kasus PPG Daljab 2023

Ilustrasi menyusun studi kasus PPG Daljab 2023
Ilustrasi menyusun studi kasus PPG Daljab 2023

Sebelum masuk ke dalam contoh, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu cara menyusun laporan studi kasus PPG Daljab 2023 yang benar.

Mengutip akun YouTube I Gede Margunayasa, pada dasarnya tidak ada panduan khusus dalam membuat laporan studi kasus PPD Daljab. Namun, mahasiswa PPG bisa menggunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) dalam menyusun laporan.

Metode STAR merupakan suatu metode yang digunakan untuk menceritakan pengalaman kerja di masa lalu atau pertanyaan yang bersifat situasional. Dengan metode ini, mahasiswa PPG Daljab bisa menyusun laporan studi kasus dengan lebih jelas dan terperinci.

Berikut cara menyusun laporan studi kasus PPG Daljab yang bisa dilakukan:

  1. Deskripsi Studi Kasus

Langkah pertama adalah menentukan topik kasus pembelajaran yang akan diuraikan dalam laporan studi kasus. Topik ini nantinya yang berkaitan dengan judul laporan. Contoh judul laporan:

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Melalui Implementasi Pembelajaran Berbasis Masalah dan Media Inovatif

Setelah menentukan topik, selanjutnya Anda perlu mendeskripsikan topik studi kasus tersebut. Dalam deskripsi ini, sebutkan topik kasus yang Anda uraikan dan jelaskan alasan mengapa topik ini penting untuk dibahas.

  1. Analisis Situasi

Setelah membuat deksripsi topik studi kasus, selanjutnya Anda perlu menganalisis situasi yang terjadi selama praktik pembelajaran, peran Anda sebagai pengajar, serta siapa saja yang terlibat dalam proses pembelajaran.

Selain itu, Anda juga perlu mengidentifikasi tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh Anda selama melaksanakan proses pembelajaran di kelas.

  1. Alternatif Solusi

Pada bagian ini, jelaskan tindakan nyata yang telah Anda lakukan dalam menghadapi situasi tersebut. Deskripsikan setiap langkah yang Anda lakukan secara terperinci.

Misalnya, untuk menyelesaikan situasi di kelas, Anda melakukan penjelasan ulang materi, membuat sesi latihan yang lebih interaktif, atau memberikan bimbingan individual.

  1. Evaluasi Hasil dan Dampak

Bagian ini menjadi penilaian dan evaluasi terhadap keberhasilan langkah-langkah yang telah Anda lakukan. Umumnya, ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam bagian ini, yaitu:

  • Bagaimana dampak dari langkah-langkah yang sudah dilakukan?
  • Apakah hasilnya efektif atau tidak efektif? Mengapa demikian?
  • Apakah ada peningkatan signifikan dalam pemahaman siswa?

Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2023 Bahasa Jawa

Proses menganalisis kasus di kelas

Untuk memahami lebih jelas, berikut adalah contoh hasil studi kasus PPG Daljab 2023 Bahasa Jawa yang disusun oleh Bpk. Eko Agus Subekti,S.Pd. selaku guru Bahasa Jawa di SMK Maarif Bukateja yang saat ini sedang mengikuti PPG dalam jabatan di Universitas Negeri Yogyakarta. Semoga bisa dijadikan referensi:

JUDUL

“Permasalahan Dalam Pembelajaran Materi Pawartos di Kelas X AKL SMK Maarif Bukateja”

A. DESKRIPSI STUDI KASUS

Saya telah mengajar di Sekolah ini kurang lebih 10 tahun, banyak sekali permasalahan yang saya temukan dalam proses pembelajaran, salah satunya materi pawartos. Permasalahan ini muncul dari peserta didik. Antara lain, yang pertama adalah rendahnya keaktifan dan partisipasi siswa dalam belajar, hal itu ditunjukan dengan sedikitnya siswa yang merespon pertanyaan guru, bertanya maupun mengemukakan pendapat dan berbicara saat presentasi. Yang kedua adalah kurangnya fokus siswa dalam belajar, hal ini disebabkan karena kondisi kelas yang panas kuragnya sarana kipas angina atau AC, faktor lain disebabkan siswa sering membuka Handphone ketika guru sedang menjelaskan materi. Yang ketiga adalah rendahnya minat siswa dalam belajar, hal itu diketahui pada saat penugasan beberapa siswa malas untuk menemukan jawaban sendiri, lebih suka mencari jawaban di google bahkan menyalin tugas milik temannya. Yang keempat rendahnya perbendaharan kata basa jawa terutama ragam karma karena kebiasaan sehari-hari baik disekolah maupun dirumah menggunakan bahasa Indonesia. Yang kelima kurangnya rasa percaya diri akan kemampuan setiap individu peserta didik.

Permasalahan yang saya kemukanan diatas perlu dikaji dan ditindaklanjuti karena akan berdampak pada kemampuan peserta didik menyerap materi pawartos yang disampaikan dan berdampak pada guru dalam melakukan evaluasi dan merancang pembelajaran selanjutnya. Selain itu topik ini akan membantu saya meningkatkan kompetensi pedagogik seperti kemampuan menerapkan metode, model dan media pembelajaran yang sesuai dengan karekteristik siswa, kompetensi manajerial yang berhubungan dengan pengelolaan kelas dan kompetensi cakap digital yang terintegrasi dengan teknologi yang berkembang saat ini. Peserta didik lebih termotivasi dengan kreatifitas guru dalam menyampaikan pembelajaran.

B. ANALISIS SITUASI

Situasi pada saat merancang pembelajaran adalah kurangnya pengetahuan tentang karakteristik peserta didik. Maka dari itu saya melakukan evalusi dengan metode observasi terlebih dahulu, dengan pengamatan terhadap kebiasaan peserta didik sehari-hari dalam kelas mencakup hal apa yang mereka sukai dan tidak disukai, kebiasaan atau perilaku saat di kelas dan melihat respon peserta didik terhadap tindakan yang dilakukan guru dengan model pembelajaran sebelumnya. Semua saya catat secara lengkap karena hasil pengamatan ini sangat membantu saya dalam merancang, merencanakan, menetukan metode, media serta model pembelajaran berikutnya.

Peran saya untuk mengatasi permasalahan yang ada, salah satunya adalah masalah rendahnya partisipasi dan ketrampilan berpikir kritis peserta didik dalam materi pawartos, saya mencoba memberikan media pembelajaran yang relevan dengan situasi saat ini supaya bisa menarik perhatian serta rasa ingin tahu peserta didik dalam belajar, contohnya adalah pada saat memulai pembelajaran saya menampilkan cupikan pawartos dari media online dan video melalui aplikasi yang sangat familier dengan peserta didik. Kemudian saya meyampaikan materi melalui aplikasi dengan desain-desain yang menarik. Materi yang saya buat berdasarkan bahan ajar, saya kemas lebih sederhana dan menarik, yang akan dibagikan kesetiap peserta didik. Dengan bahan ahjar yang sederhana ini diharapkan peserta didik dapat belajar dimanapun dan kapanpun melalui Handphone miliknya. Dalam pembelajaran saya memvariasikan pembelajaran dengan game interaktif dan melakukan ice breaking yang disukai peserta didik. Kemudian dalam melakukan assessment rencana menggunakan teknologi digital yaitu wordwall berupa permainan yang mendidik. LKPD saya desain lebih menarik.

Perencanan ini saya lakukan bersama dengan rekan sejawat sebagai teman diskusi dan observasi serta dibantu guru pamong saat berkonsultasi. Sebagai sasaran utamanya adalah peserta didik.

C. ALTERNATIF SOLUSI

Langkah aksi nyata yang dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang telah saya jabarkan yaitu dalam pembelajaran menerapkan pendekatan yang berpusat kepada peserta didik yaitu Problem Based Learning (PBL) dengan metode ceramah, diskusi penugasan dan presentasi. Dengan melibatkan peserta didik diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan berpikir kritis. Peserta didik dapat menemukan gagasan, ide, menemukan jawaban secara mandiri dalam materi pawartos yang disajikan.

Supaya berjalan sesuai rencana saat assessment diagostik saya menggunakan media worldwall yang didesain menarik, berikut linknya:

link: Pre Test 1 Pawartos

Kemudian apersepsi saya menggunakan media youtube dan memberikan contoh materi pawartos berupa vidio melalu link berikut ini :

Dalam menyampaikan materi media canva saya sajikan melalui LCD Proyektor dan peserta didik bisa mengases bahan ajar melalu flipbook . Kelebihannya adalah aplikasi ini dikemas dengan tampilan yang menarik dan interaktif sehingga peserta didik bisa mendapat pengalaman baru dalam belajar. Dengan harapan bisa dipelajari kapan saja dan dimana saja. Berikut link bahan ajar & media canva :

https://www.flipbookpdf.net/web/site/093d5bacc8f7cbb87a1cc055d632a361e66b8619202310.pdf.html

https://www.canva.com/design/DAFwLXCvclU/R8Ml4tC7kHJ0F9qXys90tw/edit

Untuk penugasan LKPD bisa diakses melalui scan barcode atau berikan dalam bentuk kertas. LKPD dirancang secara terstruktur terdapat penjelasan materi, alur pembelajaran, petunjuk mengerjakan soal untuk memudahkan peserta didik. Berikut link LKPD :

https://drive.google.com/file/d/1R0waArVh8Arek31ypz17Q5dxVPRaElec/view?usp=sharing

Hasil diskusi dipresentasikan oleh setiap kelompok yang terdiri 4-5 orang. Dengan presentasi ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan berlatih berbicara didepan orang banyak. Peserta didik dapat memberikan apresiasi terhadap kelompok lain berupa pendapat, pertanyaan atau kritikan. Hal ini dapat memacu berpikir kritis terhadah suatu masalah dan meningkatkan keaktifan peserta didik.

Asesmen sumatif atau post test dilakukan untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta didik menyerap materi yang sudah diberikan. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menggunakan media worldwall di link berikut:

Post Test 1 Pawartos X AKL

Kegiatan diakhiri dengan refleksi bersama tujuannnya untuk mengevalusi pembelajaran yang telah berlangsung dan memperbaiki kekurangan yang ada supaya pada pertemuan berikutnya lebih efektif dan efisien yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik. Refleksi menggunakan media google form, berikut link refleksi :

https://rb.gy/szoztl

D. EVALUASI

Dari perencanan pembelajaran yang telah saya susun, menghasilkan dampak yang positif bagi peserta didik. Metode ceramah dipadukan dengan tampilan materi yang disajikan dengan canva, peserta didik lebih antusias dan fokus saat dijelaskan. Kemudian bahan ajar yang dikemas dalam flipbook memudahkan peserta didik dalam mengakses melalui handphone kesayangannya serta meningkatkan rasa ingin tau. Sajian materi ditampilkan dengan video youtube sebagai contoh nyata.

Peningkatan berpikir kreatif terlihat ketika mreka mengkomunikasikan dan menganalisis masalah yang ada pada LKPD dengan ide, konsep dan gagasan sendiri yang terlihat dalam bagaimana mereka menjawab pertanyaan yang mereka munculkan sendiri.. Dari segi mengerjakan assessment baik pretest maupun posttest mengalami peningkatan yang signifikan, peserta didik merasa tertantang dengan model soal berupa permainan. Walaupun sudah dirancang dengan baik, tetap saja ada peserta didik yang belum mengalami peningkatan karena memang kemampuan masing-masing individu berbeda. Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam proses pembelajaran.

Untuk mendapatkan file Laporan Studi Kasus Bahasa Jawa berjudul “Permasalahan Dalam Pembelajaran Materi Pawartos di Kelas X AKL SMK Maarif Bukateja  yang disusun oleh Bpk. Eko Agus Subekti, S.Pd., silahkan unduh DISINI

Bahasa